Saturday 15 August 2009

Hilangnya nilai agama dalam diri pemuda Islam


Oleh: Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz


Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apakah penyebab penyimpangan dan larinya kebanyakan generasi muda dari nilai-nilai agama ?


Jawapan Syeikh:


Penyimpangan dan larinya kebanyakan generasi muda dari segala yang berkaitan dengan nilai-nilai agama seperti yang anda sebutkan disebabkan oleh banyak perkara:


Yang paling utama adalah kurangnya ilmu dan jahilnya mereka terhadap hakikat Islam dan keindahannya, tidak ada perhatian terhadap Al-Quran Al-Karim, kurangnya pendidik (murabbi) yang memiliki ilmu dan kemampuan untuk menjelaskan hakikat Islam kepada generasi muda, menjelaskan segala tujuan dan kebaikannya secara terperinci yang bakal didapatkan di dunia dan akhirat.


Ada beberapa penyebab yang lain, seperti lingkungan media massa, kesan dari melancong keluar negeri, dan bergabung dengan orang asing yang memiliki aqidah yang batil, akhlak yang menyimpang, dan kejahilan yang berlipat kali ganda, dan faktor-faktor lainnya yang menyebabkan mereka lari dari Islam dan mendorong mereka dalam mengingkari agama Islam.


Dalam keadaan ini, banyak generasi muda yang terjebak, hati mereka kosong dari ilmu-ilmu yang bermanfaat dan aqidah yang benar, datangnya keraguan, syubhat, propaganda-propaganda menyesatkan dan syahwat-syahwat yang menggiurkan. Akibat dari semua perkara-perkara yang disebutkan berupa penyimpangan dan larinya kebanyakan pemuda dari semua perkara yang mengandungi nilai-nilai Islam. Alangkah indahnya ungkapan dalam pengertian ini. Hawa nafsu datang kepadaku, sebelum aku mengenalinya. Maka ia berjaya mendapatkan hati yang kosong, lalu menetap (di dalamnya). Dan yang lebih benar dan lebih indah dari ungkapan itu adalah


Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ertinya : Terangkan kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya (tuhan yang disembah). Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya ? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu [Al-Furqan : 43-44]


Menurut keyakinan saya, rawatannya pelbagai menurut jenis penyakitnya, yang paling penting adalah memberikan perhatian terhadap Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyah, ditambah lagi adanya guru, pembimbing dan manhaj yang shalih, melakukan reformasi perubahan terhadap pelbagai bidang di Negara-negara Islam, membetulkan akhlak yang tidak Islami, dan berbagai-bagai pengingkaran dan kerusakan yang ada padanya, apabila para pelaksananya adalah orang-orang yang jujur dan amanah dalam dakwah Islam, dan memiliki keinginan untuk membetulkan rakyat dan generasi muda kepadanya.


Di antaranya adalah mengutamakan pembersihan bi'ah (environment) dan membersihkannya dari pelbagai perkara negatif yang ada padanya. Termasuk cara rawatannya juga adalah larangan melancong ke luar negeri kecuali karena terpaksa. Dan perhatian terhadap organisasi-organisai Islam yang bersih, serta terarah melalui perantara informasi, para guru, dai dan para khatib.


Aku memohon kepada Allah agar memberikan nikmat atas hal itu, membimbing para pemimpin umat Islam, memberikan taufiq kepada mereka untuk memahami dan berpegang dengan agama, dan melawan sesuatu yang menyalahinya dengan jujur, ikhlas, usaha yang berkesinambungan (berterusan). Sesungguhnya Dia Maha Mendengar serta Dekat.


[Majmuatu Fatawa wa Maqalat Mutanawwiah, Jilid V hal, 253-256. Syaikh Ibn Baz][Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masail Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Darul Haq]


dipetik dan diedit dari laman web http://www.almanhaj.or.id

No comments: